Ilustrasi : AI/ Muliaty Mastura Yusuf
Puisi Muliaty Mastura Yusuf
Kekhawatiran itu membuncah
Terbenam ke segala ruang
Dalam untaian doa tak terjawab
Bagaimana nasib bangsaku?
Kekhawatiran itu membukit
Di tengah goncangan arus demonstran
Indonesia gelap, katanya
Segelap apa Indonesia?
Kekhawatiran itu,
menjadi kekhawatiran bersama,
sebagai anak bangsa, yang membangun jiwa raganya untuk Indonesia
Kekhawatiran itu, bermuara
atas nasib bangsa yang kian suram,
Ketakutan akan bangsa ini
mau dibawa kemana
Tanah dan negeriku
yang kucinta
Jangan engkau jual untuknya
Efisiensi anggaran,
untuk menutupi utang,
untuk membayar bunga utang
Efisiensi anggaran itu positif
di tengah ketiadaan dana
Namun,
pemangkasan anggaran yang barbar,
Di tengah gemuknya kabinet, dan keberlanjutan IKN, menambah gelapnya Indonesia
Hadirkanlah cahaya Indonesia
Cahaya terbentang dari Sabang hingga Merauke
Jangan engkau redupkan cahaya itu
Karena Indonesia denyut nadiku
tanah airku
tumpah darahku
Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan,
Ahad, 16.02.2025