Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025 ------ Ikuti Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2025. Ketentuan dan Syarat #sayembaranoveldkj2025

Ingin Kubacakan Ayat Kursyi

February 7, 2025 20:56
IMG-20250207-WA0118

Ilustrasi : AI/ Hatipena
Puisi : Pipiet Senja

Spesial untukmu Simbok
Sosok bergincu merah menyala
Meskipun senja menggiring bayangmu tiap waktu

Engkau heran dengan kelakuan emak emak yang suka berduyun duyun mendatangi pengajian
Engkau bilang minta maaf jangan dibully

Karena pusing tujuh keliling
Mengapa semakin banyak emak-emak
Suka ke pengajian?
Mau sampai kapan mengaji?
Bagaimana dengan anak anakmu?
Telantar?
Kelaparan?
Mau jadi apa mereka?
Naudzubillahi min dzalik

Ingin kubacakan ayat Kursyi untukmu, Simbok
Umur kita bertaut sepuluh tahun

Aku bertanya kepadamu
Apakah engkau sudah pikun parah?
Apakah engkau tak ada kerjaan selain melecehkan agama?

Kutahu sebelumnya engkau pun telah melecehkan orang pendek
Serta Tukang Bakso
Engkau bilang kepada cucumu
Awas, jangan nikah dengan Tukang Bakso
Mau jadi apa nanti anakmu?

Oh, wahai Simbok yang tetap bergincu merah menyala
Meski senja kian mengerkah tubuhmu

Engkau katakan itu sambil tertawa ngakak terbahak bahak
Bahkan tak sungkan di depan forum para pejabat

Astaghfirulah hal adhim….
Dimanakah gerangan nuranimu sebagai ibu?
Dibuang kemanakah rasa malu dan adabmu?

Mengapa engkau urus sesuatu yang hanya melecehkan wong cilik begitu?
Mengapa tidak kau urus saja ratusan bahkan ribuan kadermu yang doyan korupsi?

Berapa Gubernur, Bupati dan Walikota
Bahkan Menteri Bansos tega memakan duit rakyat yang kelaparan?
Mereka semua kadermu, didikanmu

Ingat, di mana Harun Masiku engkau sembunyikan, Mbok?
Dimanakah ratusan triliun korupsi
Engkau tutup dengan apiknya?

Allahu Akbar, serius!
Ingin kubacakan ayat Kursyi untukmu
Spesial Simbok yang termehek mehek

Pelecehkan engkau jadikan hiburan
Sementara waktumu, masamu terus jua melindas hari harimu tanpa jeda

Wahai, Simbok bergincu merah menyala yang telah alpa dengan wong cilik para pendukungmu

Ingin kubacakan ayat Kursyi penyinglar setan gentayangan yang merasuki setiap nurani insan kesurupan

Persis seperti Simbok yang semakin merajalela menistakan segala

Bissmilahirrohmanir rohiìiim
Allahu lailaha illa huwal hayul qayyuuum

Lata huduhu sinatu wala naum….
Nanti dilanjutkan, ya Mbok
Bila telah tiba masamu berjabat tangan dengan Malaikat Maut

Sekarang kusertakan jampi warisan leluhurku
Hooòng hoooong wilahong
Puah, puaah, puaaah!

Sing waras Mbok atau barisan emak emak pengajian menggerudukmu tanpa ampun

Rasakan, wong cilik sejagat telah meninggalkanmu.
Puah, puaah, puaaah!
Merdeka!

Jakarta, 20 Februari 2023