Puisi Rastono Sumardi
Tuhan,
Izinkan aku mencintai-Mu,
Walau cinta ini seperti api yang hampir padam,
Seperti angin yang berbisik pada daun kering,
Namun ia tetap ada,
Meski sering terlupakan dalam kelamnya malam.
Aku yang sering terlena,
Berjalan di dunia yang memabukkan,
Lupa bahwa setiap langkah adalah titah-Mu,
Lupa bahwa setiap napas adalah pemberian-Mu,
Seperti burung yang terbang tanpa ingat pada sang pemilik angin.
Tapi di sini,
Di dalam ruang sunyi ini,
Aku merindukan-Mu lebih dari apapun,
Lebih dari segala gemerlap yang menipu pandanganku,
Lebih dari segala kenikmatan yang membuatku buta.
Cinta ini,
Hanya setitik air dari samudra-Mu,
Namun biarkan aku mencelupkan diri di dalamnya,
Karena dalam tiap tetes itu,
Tersembunyi seluruh kehidupan yang aku cari.
Ampuni aku,
Yang sering terperangkap dalam ilusi dunia,
Berikan aku petunjuk-Mu yang murni,
Agar hatiku tak terbelah,
Agar langkahku tak terperosok,
Mencari diri dalam bayang-bayang yang palsu.
Tuhan,
Izinkan aku mencintai-Mu,
Karena hanya dengan cinta ini,
Aku menemukan jalan kembali,
Ke Rumah-Mu yang tak pernah jauh,
Ke Lautan-Mu yang tak pernah habis.