Puisi Ririe Aiko
Di bawah langit abu-abu penuh asap kendaraan,
Jakarta berdetak, siang dan malam tanpa henti.
Orang-orang menata mimpi di jalanan padat,
Namun tak semua mimpi berakhir di tempat yang dinanti.
Gedung-gedung tinggi menjulang angkuh,
Menyimpan harapan dan keputusasaan dalam satu napas.
Di sisi lain, ada mereka yang hidup di sudut,
Menatap megahnya kota yang menjauhkan kecukupan.
Jakarta, hanya sebuah gaya hidup, katanya,
Orang berlomba tampak kaya meski bersembunyi dalam pinjaman
Pakaian mewah, pesta hingga pagi,
Tapi di balik gemerlap, ada jerat utang yang tak bisa berhenti.
Di mana mimpi bisa menjadi kenyataan?
Ketika Gaya hidup lebih besar dari pengeluaran
Jakarta terus berlari, melupakan banyak yang terpinggirkan,
Meninggalkan harapan dari serpihan kehidupan yang terbuang.
Jakarta, kota metropolitan dengan Arena Adu pencapaian
Tampak istimewa bagi mereka yang berkecukupan.
Bukan bagi mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan. (*)