Ilustrasi : Meta AI/ Rizal Pandiya
Puisi Oka Swastika Mahendra
Saat Lapar Dahaga
Matahari timur
Datang fajar
Daya tubuh
Mulai juang
Kerja metabolisme
Cerna berubah
Perlahan energi
Gunakan cadangan
Glikogen habis
Lemak energi
Jadi tumpuan
Akhir tergerus
Protein otot
Nekat dimanfaat
Kuat tubuh
Tanpa keluh
Rongga perut
Pikuk menumpuk
Asam lambung
Rasa sakit
Menggerus terasa
Mulai meronta
Kembung gas
Heartburn datang
Tenggorokan aneh
Terasa asam
Sesak mendesak
Tubuh menahan
Namun makna
Niat ibadah
Jiwa menyembah
Melawan segala
Dahaga menyusup
Cairan tubuh
Perlahan menguap
Kulit kering
Kulit mulut
Retak keriput
Nekat terlipat
Mulai renik
Menyusup cerdik
Bakteri berkembang
Menggoda aroma
Lidah dan gigi
Namun tubuh
Terus berjuang
Rasa ingin
Makan minum
Menolak padam
Tak berhenti
Nutrisi terkurangi
Berkah buah
Sayur mayur
Ingkar terlupakan
Meraih raih
Menyentuh rapuh
Rasa ingin
Namun harapan
Kosong taat
Air segar
Menggoda rasa
Makanan gizi
Larangan waktu
Demi ibadah
Ya Tuhan
Beri kami
Kuat taat
Hela nafasku
Hanya memuji-Mu
Melalui hari
Penuh juang
Raih harapan
Hanya jika
Taat tetap
Lapar dahaga
Ujian jiwa
Kalahkan angkuh
Nafsu tubuh
Yakin kuat
Bersama Engkau
Jogjakarta 3 Maret 2025
