Oleh Tirta Nursari
Kala musim itu kembali
Usahlah kau ketuk pintuku
Karna dia kan terbuka tanpa meragu
Dan senyum itu kan kembali padamu
Karena ia masih seperti yang dulu
dengan segala angin dan udaranya.
Tak kupungkuri, pernah ada luka di cerminku
Namun kau telah basuh dengan kain cintamu
Dan luka itu melarut
Cerminku telah kembali
Bersama binar kejora
Daun itu memang sempat gugur dan jatuh ke tanah.
Namun angin adalah musik indah
yang telah menggerakkan daun jatuh
Dan membuatnya menari
Lalu ia hinggap lagi di ranting
Menunas pohon cinta yang kan bertumbuh sesudahnya
di mana kita akan berteduh bersama
Kekasihku,
matahari tak lelah mengantar musiknya kembali
Membawa kita ke tepi
Untuk menyulam hari
Dalam diam senja ini
Ijinkan kurajut kata, tentang sepotong cinta
Untukmu (*)
11 Februari 2025
(Dikirim untuk Satupena Seribu Cinta)