//Pinto Janir
Bagi orang orang istiqomah, pergerakan pikiran untuk menegakkan keadilan, tak akan pernah bisa padam dan dipadamkan dengan hujan emas berpeti-peti atau dengan senjata bergudang-gudang.
Orang orang adil tak akan pernah terkijau dengan gemerlap pesta dunia. Sementara, orang orang zalim memestakan tipu daya sampai semesta berurai air mata bencana.
Menciptakan ketidakadilan atau zalim
sama dengan mengundang neraka di atas dunia.
Para pelaku zalim tidak akan pernah bersikap memanusiakan manusia.Ia tak akan pernah membumikan bumi. Melangitkan langit. Melautkan laut.
Jangan pernah berharap ia akan melakukan nilai nilai kebajikan. Ia penjahat. Ia perusak! Karena pikirannya licik, hatinya bulus.
Rusak bumi karena perlakuan zalim. Damai bumi karena adil.
Di dalam Alquran, kata zalim disebut sebanyak 289 kali.
Tuhan berfirman dalam surat Asysyura: 42 :
Artinya : “Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang menzalimi manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa mengindahkan kebenaran. Mereka itu bakal merasakan azab yang amat pedih.”
Janji Allah, orang zalim akan mendapat azab yang sangat pedih.
Jangan sekali waktu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.
Karena kepentingan sesaat, jangan pula ingkari nilai nilai kebenaran.
Bersikaplah dengan adil dan istiqomah.
Sikap adil itu bisa dipahami
oleh indra. Ia bisa ditimbang, dihitung dan ditakar.
Perjuangan keadilan adalah perjuangan hati yang terhubung mesra dengan semesta dan Ilahi.
Ayo kita beradil- adil untuk menjauhi azab Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
Benteng gagah menjaga bumi dan keluarga serta kehidupan di dunia adalah dengan bersikap adil.
Hidup orang yang berlaku tidak adil, ia tak akan pernah benar benar senang,tenang dan bahagia di dunia maupun alam baqa. Ia akan tidur dalam kegelisahan di ruang yang sangat sempit.
Tanah akan memiuhnya.
Api akan melumatnya.
Cambuk akan melecutnya!
Selagi derita masih ia anggap taman bunga, kecelakaan hidup akan selalu menghantuinya.
Selagi keadilan masih tegak kuat di atas dunia, percayalah… bumi dan kehidupan akan baik baik saja.
Jika Allah mengizinkan, kita akan terhindar dari segala petaka dan neraka di atas dunia dan akhirat!
La tahzan innallaha ma’ana.
“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”