Puisi : Yuni Tabriz
Aku pernah tergila-gila padamu
Yang pemberani dalam pandanganku
Yang menghembuskan rindu dalam penantian tak berujung
Pernah berkali kupanggil namamu dalam keremangan cahaya di tengah malam
Dan kutinggikan namamu di antara bintang-bintang yang berkedip
Kutahu kala itu
Kakimu berpijak pada perahu biru yang terombang-ambing di tengah samudra
Berlayar di antara siulan ikan-ikan yang gelisah
Menerawangkan pandang dalam kepulan sejengkal asap
Saat air tertidur pulas
Gelombang tenang mengayunkan perahu dan kail yang menjadi sahabatmu
Sementara aku terhempas jauh tenggelam dalam pelukan sunyi
Menanti rembulan bergulir berganti matahari
Akankah sirna penantian yang kutitipkan pada rahasia yang kita genggam?
Atau berubah wujud menjadi api yang membakar sanubari?
Akankah rintik hujan membuatnya padam, jikalau tiba musim itu berganti?
Aku tak akan menanti kebisuan sepanjang waktu
Tak akan kumanjakan kesedihan dalam pelupuk mataku
Karena kini
Hatiku tergila-gila pada insan termulia yang tak pernah dipandang mata
Ya Rasulullah… (*)