Ilustrasi : Meta AI/ Rizal Pandiya
Puisi Muslimin Lamongan
segala tempat kuasaMu
segala waktu kehendakMu
segala suasana takdirMu
sukaku keliru jalang jiwaku
tak hirau latar sesat sasar
latar cintaMu berinduk sabar
renikku limbah masih diberi kesempatan
sungguh skenarioMu terbaik tayangan
hanya waktuku habis gurauan
hanya tempatku mengurung igauan
hanya suasanaku mengiba insan
menghitung jatuh sebagai kutukan
mengabai bangkit menganggap diri pahlawan
namaMu hilang sengaja diabaikan
latarMu tak terhingga pesona
penuh Cinta bermadu manis jelita
latarku embung dosa serapah
hanya mengharap sekat seruak
:titik cahaya tetap terjaga (*)
Lamongan, 4 Maret 2025