anto narasoma
gelombang nada membentur malam,
sebab lautan sunyi yang menyanyikan suasana
purnama menggeliat ke dalam senyap
aku pun menatap partitur nada yang kau catat di atas kertas buram, lalu kesenyapan itu mengalun pilu
dari instrumen biola seindah cahaya rembulan
: aku seperti lagu-lagu sedih kehilangan harmoni
tatkala aransemen terakhir membuka ruang pembicaraan tentang isi lagu yang berirama pilu
di dadaku; air mataku menjadi lautan tanpa syair
lalu,
wajah malam menghadirkan penyanyi bersuara sofran,
hingga seratus lagu percintaan yang mencabik-cabik perasaanku, akhirnya mati sebelum mati
Palembang, 12 Januari 2025