Puisi Oka Swastika Mehendra
Jika kamu
Terikat waktu
Pesta gelap
Mabuk kalap
Hidup nekat
Suatu saat
Azab langit
Sakit menghimpit
Biarkan diri
Kuda liar
Mata nanar
Pesona maya
Dunia sementara
Nekat menikmat
Pesta sahwat
Tunggulah sesaat
Membiarkan tangan
Meraih raih
Barang fana
Haram harta
Mengundang segera
Bagimu ada
Belenggu besi
Bernyala api
Kemana pergi
Langkah kaki
Surau jauhi
Masjid dibenci
Tunggu saja
Bagimu ada
Rumah murka
Atap menyala
Lantai pisau
Adzan tiba
Dzikir mengalir
Puasa makna
Jika engkau
Tutup telinga
Niscaya kelak
Ketika teriak
Alloh tuli
Pada rintihmu
Jogjakarta 20 Januari 2025