Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600 ------ Anda Bisa Mengirimkan Berita Peristiwa Seni Budaya Tanah Air. Kirim ke WhatsApp Redaksi Hatipena : 081217126600

Nyanyian Hutan Terakhir

January 28, 2025 21:39
IMG-20250128-WA0120

Oleh : Rastono Sumardi

Aku adalah hutan,
yang dulu gagah berdiri,
membentang hijau bagai karpet surga,
menyanyikan nyanyian angin dan desau dedaunan.

Kini aku batuk, tersedak asap pekat,
keringatku berubah jadi lumpur hitam,
ranting-rantingku patah dalam ratap,
menjadi kayu-kayu mati di pasar lelang.

Sungai-sungai menangis,
mengalirkan darah daun dan tangis akar,
mereka tak lagi bernyanyi untuk ikan,
hanya mengalir membawa duka ke muara.

Aku melihat anak-anak burung terkapar,
mengepakkan sayap yang tak sempat tumbuh,
hujan turun, tapi bukan air yang menyentuh tanah,
melainkan amarah langit yang tercekik debu.

Mereka datang dengan bendera pembangunan,
menebang tubuhku dengan senyum lebar,
mengukir janji dalam api dan bara,
lalu pergi, meninggalkan abu dan dosa.

Oh, aku adalah hutan yang terluka,
yang menangis tanpa air mata,
yang berteriak dalam sunyi,
dan yang mati tanpa upacara! (*)