anto narasoma
angin dan nada-nada sedih telah membawa karirmu ke dalam cahaya matahari
sebab,
tiap lagu yang bersenandung,
kau iringi dari awal nada pertama hingga orang-orang terpana ke dalam lagu cinta
: djumlani,
seruling itu kini terdiam dalam kesunyian
ia tertidur panjang setelah kau kembali
ke tanah asalmu
yang dikitari bidadari-bidadari amalmu
sebab setelah terakhir kali kau gabungkan dengan instrumen lainnya yang mengucurkan air mata, tiupan nada pilu seruling itu melambaikan suaranya ke dalam perpisahan kita
o djumlani,
pergilah ke dalam ajalmu
sebab dalam perjalanan panjang itu, ribuan malaikat dan bidadari akan menjadi bunga yang mengharumi
nama baikmu
Palembang, 4 Januari 2025