Langit seolah runtuh,
Ketika kabar itu tiba,
Adnan Mahdi, sang cendekia,
Telah berpulang ke rumah abadi.
Ia, yang laksana pelita di tengah gelap,
Mengajar, berdakwah, menulis dengan tulus,
Menghidupkan hati yang beku,
Mengisi jiwa yang haus akan makna.
Adnan, namamu abadi dalam perjuangan,
Kata-katamu mengalir dalam doa yang tak putus,
Jejak digitalmu adalah peringatan,
Bahwa hidup adalah ladang untuk menanam kebaikan.
Wahai jiwa yang tenang,
Kini engkau di pelukan kasih-Nya,
Menghadap Sang Pemilik Cahaya,
Meninggalkan dunia dengan senyum pengabdian.
Dalam tasawuf kami merenung,
Bahwa setiap yang hidup akan kembali,
Tapi kehilanganmu, wahai guru kami,
Adalah luka yang menggurat hati.
Adnan Mahdi, senior kami yang mulia,
Pergimu adalah keheningan yang bergema,
Kami yang tertinggal memetik hikmah,
Bahwa hidup hanya secarik nafas yang diamanahkan.
Ya Rabb, kami mohonkan baginya surga,
Ampunan atas dosa dan kesalahannya,
Berilah ia tempat di sisi-Mu,
Dan jadikan kami penerus jejaknya.
Kini kami memandang bintang di malam,
Seakan mendengar suaramu yang menenangkan,
Kami akan melanjutkan dakwah ini,
Seperti pesanmu, wahai jiwa yang suci.
Selamat jalan, Adnan Mahdi,
Senior kami, guru kami, inspirasi kami,
Namamu akan selalu hidup,
Dalam doa dan perjuangan kami.
Pontianak, 21 Desember 2024
Rosadi Jamani