Oleh Fatin Hamami
(Buat Amel)
Hujan turun tergesa
Kita baru aja memulai kata
Meramu sampan, laut, dan pantai dengan lambaian lampion yang belum menyala
Kita harus beranjak
Menepis jarum hujan dan prasangka, mencari tempat duduk sejenak merenung
sejauh mana engkau kehilangan serpihan perjalanan setelah sampai pada perhentian
Tidak sayang,
Kehilangan atau terlupa
Sama-sama hampa
Dan kita menyusur setiap peristiwa di mana tertinggalnya
Berharap menemukan sinyal dan memberi kabar
Berandai-andai
Andai saja, mungkin saja
Tapi suara gerimis lebih fasih menghela nafas hujan
Kita diam hanyut dengan pikiran
Malam tiba makin sempurna
Di mana kita berada?
Kinabalu, Januari 2025