Sutardji Calzoum Bachri
tanah air mata
tanah tumpah darahku
mata air air mata kami
airmata tanah air kami
di sinilah kami berdiri
menyanyikan air mata kami
di balik gembur subur
tanahmu
kami simpan perih kami
di balik etalase megah
gedung-gedungmu
kami coba sembunyikan derita kami
kami coba simpan nestapa
kami coba kuburkan duka lara
tapi perih tak bisa sembunyi
ia merebak kemana-mana
bumi memang tak sebatas pandang
dan udara luas menunggu
namun kalian takkan bisa menyingkir
ke mana pun melangkah
kalian pijak air mata kami
ke mana pun terbang
kalian kan hinggap di air mata kami
ke mana pun berlayar
kalian arungi air mata kami
kalian sudah terkepung
takkan bisa mengelak
takkan bisa kemana pergi
menyerahlah pada kedalaman air mata kami (*)