Ilustrasi/ Penulis: Ramli Djafar
HATIPENA.COM – Setiap orang pasti dianugerahi kekayaan yang berbeda-beda dalam kehidupan yang dijalaninya, sehingga melalui hal ini dimampukan untuk berbagi dengan sesamanya tanpa batasan apa pun juga.
Ada yang punya berbagai harta kekayaan, ada yang kaya dengan berbagai pemikiran yang positif dan kreatif, ada yang kaya dengan pengalaman hidup, dan lain-lain.
Akan tetapi dalam hal ini berbeda cara orang dunia dan orang beriman dalam menyikapinya.
Bagi orang dunia segala kekayaan yang dimilikinya adalah untuk pemenuhan dirinya pribadi ataupun untuk keluarga yang terdekat dalam kehidupannya saja. Menurut orang dunia segala sesuatu yang dimilikinya itu hanya untuk dinimati bukan untuk dibagikan.
Sebaliknya bagi orang beriman segala yang dimilikinya adalah anugerah atau titipan dari Allah yang dipercayakan padanya untuk dibagikan dalam kehidupan sesama tanpa batasan apa pun juga.
Terlebih lebih dalam hal ini bukan hanya untuk menjalani sebatas kewajiban saja, tetapi untuk mewujud nyatakan kasih Allah di hidup yang dijalaninya.
Allah sang pencipta ingatkan setiap umat-Nya di mana pun berada dan berkarya bahwa peziarahan hidup di dunia ini bukan hanya terbatas menjalankan segala rutinitas kewajiban belaka, ataupun tidak melakukan segala hal yang dilarang dalam 10 Perintah Allah saja.
Ada tuntutan lain yang harus mampu untuk dinyatakan disepanjang jalan kehidupan yang dijalani yakni menjadi perpanjangan tangan-Nya dalam berbagi dengan sesama tanpa batasan apapun juga.
Yang harus kita pahami, yakini, dan imani dengan sepenuh hati bahwa apapun kekayaan yang kita miliki semuanya adalah anugerah Allah yang dititipkan dalam setiap pribadi.
Tentu saja dalam hal ini bukan hanya berbagi dalam kehidupan berkeluarga saja, tetapi menjangkau segenap kehidupan dalam ruang lingkup rumah ibadah dan dalam kehidupan masyarakat luas tanpa memandang batasan apa pun juga.(*)
Mari kita nyatakan. Padang 030325