Ilustrasi : AI/ Hatipena
Penulis : Ramli Djafar *)
HATIPENA.COM – Dalam segenap kehidupan yang dijalani setiap orang pastilah diutus berkarya seturut ruang lingkup kehidupan yang dijalaninya.
Setiap anggota keluarga adalah utusan dari keluarganya untuk berkarya dalam kehidupan orang banyak.
Dalam hal ini termasuk berkarya sebagai seorang pegawai, atau pun dalam berbagai aktivitas rutin lainnya.
Dalam hal ini segenap karya yang dilakukan bukanlah sebatas kerja bakti, tetapi bekerja dan menerima upah sebagai balas jasa dari hal yang dilakukan.
Keseluruhannya menjadi nyata dalam kehidupan orang dunia maupun orang beriman dalam penuhi kebutuhan hidup yang dijalaninya.
Lebih dari pada ini semua ada tuntutan lain dalam kehidupan setiap oramg beriman untuk berkarya menyatakan firman Allah dihidup yang dijalaninya, dan semuanya ini sungguh berbeda bahkan bertolak belakang dengan segala karya yang dilakukan orang-orang dunia untuk penuhi kebutuhan hidup yang dijalaninya yakni menerima balas jasa akan hal ini.
Sebaliknya berkarya dalam pewartaan Firman Allah bukanlah untuk mendapatkan upah, tetapi justru mau berbagi apa yang dipunyai untuk membantu sesama yang miskin dan menderita.
Allah Sang Pencipta ingatkan setiap umat-Nya dimanapun berada dan berkarya supaya senantiasa bergantung sepenuhnya pada kehendak-Nya dalam segala keperluan yang dibutuhkan.
Artinya berupaya hidup seturut apa yang dimiliki, juga berupaya berbagi-bagi seturut apa yang bisa digunakan untuk orang lain yang membutuhkan.
Yang harus kita pahami, yakini, dan imani dengan sepenuh hati bahwa bila di kehidupan sehari-hari kita membutuhkan balas jasa saat berkarya, sebaliknya dalam mewujud nyatakan nilai-nilai kasih seturut apa yang diinginkan Allah di hidup kita masing-masing tidaklah demikian halnya, karena dalam karya ini kita dituntut berbagi untuk sesama yang miskin dan menderita. (*)
Mari kita nyatakan. Padang, 060225
*) Penulis Religi