Oleh : Wawan Kardiyanto
Hikmah Ramadan 23
HATIPENA.COM – Allah laa kamislihi sa’iun
Allah berbeda dengan makhlukNya
Allah meliputi segala sesuatu, tapi Allah bukan segala sesuatu itu
QS. 51:1-4.
وَالذّٰرِيٰتِ ذَرْوًافَالْحٰمِلٰتِ وِقْرًافَالْجٰرِيٰتِ يُسْرًافَالْمُقَسِّمٰتِ اَمْرًا
Demi partikel² yg menampi (melaju naik-turun agar stabil), demi muatan (listrik) yg mengampu beban (massa), demi (kuark – gluon) yg mengalir dengan (sangat) mudah, demi (interaksi gaya) yg membagi² aturan (takdir). (terjemahan Zahir Mahzar)
Cuma imajinasi out of the box, Tuhan itu spt apa, walau mustahil akal ini mengimajinasikan Nya.
Batas2 sains kontemporer abad 21 di level makrokosmos adalah sesuatu dibalik horison titik singularitas blackhole. Sedang di level mikrokosmos ada di batas titik horison ruang vakum quantum dimana fluktuasi kuantum terjadi.
Di kedua tapal batas sains abad 21 itu hanya bisa dimodulasi dengan teori-teori seperti, string teori, M teori, teory of everything, teori multi univers dimana dimungkinkan hipotesa terdapat hukum dunia lain yang sama sekali berbeda dengan univers kita.
Di kedua tapal batas sains itu sains sama sekali tidak bisa mengidentifikasi keberadaan materi, energi, ruang, waktu dan informasi. Sains hingga saat ini masih bekerja membuat model-model matematik untuk mencari jawaban secara rasional dulu.
Tuhan selalu diidentifikasi oleh agama sebagai yang Alfa dan omega, awal dan akhir keberadaan. Causa prima, wajibul wujud, ahadiyah, absolut being. Dalam Hasanah Islam Tuhan ada yang menyebut wahdatul wujud, yaitu univers ini adalah cermin keberadaan Nya.
Satu2nya logika yang saya bisa pikirkan bila Tuhan itu bukan makhluk dan tidak sama dengan makhluk, artinya Tuhan bukan materi, energi, ruang, waktu dan informasi, serta diinformasikan Tuhan itu meliputi segala keberadaan dari yang mikro hingga makro. Imajinasi yang bisa saya pikirkan, Tuhan itu wujud dari semua keberadaan itu sendiri, namun keberadaan yang mungkin pasti bukan Tuhan.
Lanjutin….🤔🤔
Pernah lihat film matrik? Dalam film matrik kehidupan ini adalah univers simulation (univers hologram) hidup adalah seperti fatamorgana. Kita berada di dalam multi univers menurut teori super string. Untuk memahami univers simulation, kita harus paham teori super string yang menghasilkan pikiran multi univers (Allah Rabil alamiin).
Teori string, super string dan M teori, adalah hasil modulasi matematis dalam mendalami asal muasal segala sesuatu. Teori2 ini lebih logis daripada asal sesuatu berasal dari sebuah “titik” asal segala sesuatu, yaitu bukan “titik” tetapi string (dawai) yang bergetar –fluktuasi materi, energi, ruang, waktu dan informasi.
Huwal awalu…Allah adalah yang awal dan akhir. Titik2 yang menggambar materi, energi, ruang, waktu dan informasi? Atau string? Adalah Allah? Ternyata bukan.
Di level quantum kita Dapet ilmu baru materi Gravilon. Gravilon memang belum banyak dikenal, beda dengan graviton yg disinyalir sebagai pembawa medan gaya gravitasi….tapi gravilon disinyalir sebagai partikel pembawa ruang-waktu….teorinya pun baru dasar, dan mungkin akan terus di kembangkan untuk menjawab banyak teka-teki energi gelap dan materi gelap. Sedang dzaroh pembawa massa adalah Higgs Boson. Diluar itu di sisi dalam ruang vakum ada immateri, dan juga partikel2 virtual. Hikz …..
Okelah…kupotong di sini:
Makhluk semesta ada 5, yaitu materi, energi, ruang, waktu dan informasi. Dan kelimanya bukan Allah. Allah dhohir dan batin. Dhohir dan batinNya meliputi segala sesuatu yang disebut makhlukNya.
Kelima makhluk itu yang dhohir di akal kita. Sedang Allah yang batin, dan juga Allah itu maha halus, tafsir yang mendekati adalah eksistensi akal (rasionalitas dan intuitif). Dunia matrik (univers simulation) real kehidupan kita mungkin cetak biru yang disebut “an Nafs” oleh Allah, yang akan dimintai pertanggungjawaban olehNya kelak di akhirat.
“GERAK/KERJA” TUHAN
Hingga detik ini Persepsi saya tentang Tuhan adalah meliputi segala makhluk, tetapi Tuhan bukan seperti makhluknya (laa kamislihi sa’iun).
Saya tidak setuju Tuhan itu seperti As yg tak bergerak (diem), gerakan Tuhan itu menyeluruh yang mutlak meliputi segala makhluk. Dia senantiasa hidup, bergerak, ada dan mengurusi makhluknya… Sekecil partikel terkecil semesta dalam genggamanNYA.
Bagaimana “gerak” Tuhan dalam multivers ini ? Pernahkah kita lihat sel2 pembentuk tubuh kita ? Bagaimana triliunan sel itu bergerak membentuk tubuh kita ? Awalnya sel2 itu berserakan tak beraturan, tiba2 mereka bergerak menjadi berkelompok2 membuat organ2 kita.
Begitupun di level kosmologi, bumi, planet, bintang, galaksi, klaster, super Nova dll dibentuk oleh dzarah (partikel-partikel fundamental fisika) yang punya sifat prilaku salah satunya “paradok kembar partikel’ di mana 2 partikel yang bergerak terpisah dengan jarak sejauh berapa pun, mereka bisa secara cepat, lebih cepat dari kecepatan cahaya bisa konek berkomunikasi. Begitulah “gerak” Allah menciptakan multivers lewat mereka dengan perintahNya yang populer “Kun fayaKun”.
Tuhan tidak beristirahat, Tuhan bukan ketiadaan (kekosongan), Tuhan tidak mati, dan mustahil tidak bergerak…….gerakan Tuhan tidak seperti gerak hukum alam (sunnatullah) yg mesti punya koordinat ruang waktu…sebab, Tuhan bukan entitas ruang waktu, materi atau energi multivers.
“Gerak” Tuhan saya analogikan dengan “Gerak Abadi” atau gerak perpetual, di mana gerakan ini mustahil terjadi dalam hukum alam ini.
Sik…. numpang catetan, ngko diteruske.
Bersambung …