HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600 ------ HATIPENA.COM adalah portal sastra dan media untuk pengembangan literasi. Silakan kirim karya Anda ke Redaksi melalui pesan whatsapp ke 0812 1712 6600

Secangkir

Secangkir Kopi 5

Muslimin Lamongan KETIKA hati penjara ilusi duniawiketika dunia sibuk berlariia memilih diam: menyeduh masa silammeski pahit selubung hitammeski tak tercatat lembar pujianlalu ia mengenang kisah…

Secangkir Teh Buatan Ibu

Puisi Ririe Aiko Di meja ini, aku masih duduk, Bu,menghadap piring yang kau tata dulu,tapi kali ini, hanya sepi yang menemaniku,dan doa-doa yang kusemat di…

Secangkir Kopi (4)

Ilustrasi : Meta AI/ Rizal PandiyaPuisi : Muslimin Lamongan Kepada (alm) Ust. Abdul Muis, Ust. Kuswanto, Ust. Nurhasan *) secangkir kopi dingin beku merindumupergimu tiba-tiba…

Secangkir Kopi, Rasa Kehidupan

Ilustrasi : Meta AI / Mitha PisanoPuisi : Mitha Pisano Di pagi-pagi buta, kuhirup aromanya,hitam pekatnya yang menyapa jiwa,pahitnya mengingatkan akan luka lama,manisnya bagaikan harapan…

Secangkir Kopi (2)

Muslimin Lamongan secangkir kopi tak sempat menyampaikan rindu hati jiwanyapada gerimis dan angin tenggara senja inihingga dingin melucuti hangat kepulnyatak mengapa karena cinta bukan kedua…

Cerpen, “Secangkir Kopi dan Sepotong Kritik”

Rosadi Jamani(Ketua Satupena Kalbar) SEPERTI biasa dua sahabat pensiunan kantor pemerintah, Wak Dalek dan Wan Dolah kembali duduk ngopi. Kali ini di Warkop Wak Leman…

Filosofi Kopi Pahit di Senja Hari

Oleh Gus Muhammad Arief “KOPI PAHIT tidak pernah memaksa lidah untuk mencintainya, tetapi mengajarkan hati untuk menerima apa adanya“ Ketika senja hadir, dunia seolah beranjak…