L K Ara
(Untuk Dr. Sulaiman Juned, Maestro Teater)
HATIPENA.COM – Selamat datang, penyebar ilmu.
Selamat datang ke negeri yang papa ini—
negeri yang lelah menunggu kata
dan lupa cara menatap panggung
sebagai cermin jiwanya sendiri.
Kau datang membawa ilmu,
tanpa diundang,
seperti angin yang menyelinap ke celah rumah
membuka jendela batin kami
yang telah lama berdebu oleh kebiasaan.
Kau datang bukan dengan selempang gelar,
tapi dengan tubuh yang terbakar puisi
dan langkah yang mencintai panggung
lebih dari singgasana.
Dr. Sulaiman Juned—
bukan sekadar nama dalam program acara,
kau adalah nadi dari pertunjukan
yang membangunkan tidur kolektif
dengan deru dialog dan sorot lampu kecil.
Kami—anak-anak negeri yang gamang—
melihat dalam matamu
sebuah kelas tanpa dinding
di mana teater bukan hiburan
tapi perlawanan halus terhadap kelupaan.
Kau ajarkan bahwa tubuh bisa bersuara,
tanpa harus teriak
dan kata bisa berdiri,
tanpa harus ditopang kekuasaan.
Selamat datang, penyulam makna.
Kami tahu negeri ini tak sempurna
dan mungkin kau datang di musim salah.
Tapi kami percaya:
teater yang kau bangun di hati kami
akan terus berdetak,
meski tirai panggung telah lama ditutup.
Kau datang bukan sebagai tamu,
tapi sebagai cermin—
yang membuat kami melihat
betapa miskinnya kami
jika ilmu dan seni
dibuang dari perbincangan sehari-hari.
Terima kasih telah datang, Dr. Sulaiman Juned.
Engkau bukan sekadar pembawa ilmu,
tapi penjaga api
agar kami tak seluruhnya padam
di tengah zaman yang serba cepat dan sunyi. (*)
Kalanareh, 10 Juni 2025
Catatan:
Dr. Sulaiman Juned adalah seorang seniman teater, penyair, dan dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Masa kecilnya pernah dihabiskan di wilayah Gayo, menjadikannya bukan hanya tamu, tetapi juga anak pulang yang kini kembali membawa cahaya ilmu ke tanah yang pernah menanam ingatannya.