Puisi Esai: Eka Teresia
HATIPENA.COM – Di ufuk barat, jingga mulai memudar, dan bayangan panjang merayap pelan. Aku terperangkap dalam kecemasan, serupa nelayan yang melihat badai datang, padahal jaringnya masih kosong.
Senja, yang seharusnya meneduhkan, kini terasa seperti tirai yang perlahan menutup panggung impianku. Kegelapan langit, yang tak terhindarkan, seakan mengancam untuk menelan sisa-sisa harapanku yang belum juga berlabuh.
Namun, di tengah gejolak hati ini, sebuah bisikan lembut hadir. Malam, dengan bintang-bintangnya yang berkelip, seringkali menyimpan keajaiban yang tak terlihat di siang hari. Mungkin, di balik pekatnya, ada sebuah pintu menuju kesempatan baru, atau setidaknya jeda untuk menata kembali serpihan asa.
Semoga malam ini, walau gelap, tetap menyalakan lentera-lentera kecil harapan, membimbing langkahku menuju impian yang belum usai. Semoga esok, fajar menyingsing dengan janji yang lebih cerah, dan aku terbangun dengan kekuatan baru untuk mengejar semua yang kuinginkan. (*)
Padang ,5 Juni 2025